Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

GROW MINDSET DAN SIRI SEBAGAI FILTERISASI GENERASI MILENIAL DALAM MENCEGAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Di Tulis Oleh : Laksmi Asil (Siswa SMAN 3 Majene)

Tindakan terkuat untuk seorang pemuda adalah mencintai dirinya sendiri menjadi dirinya sendiri dan bersinar di antara mereka yang tak pernah yakin dia mampu

Pemuda adalah roh dari keberlangsungan kehidupan sebuah bangsa. Semua pemuda memiliki kodrat yang sama, entah ia menjadi pemimpin, entah ia menjadi bawahan, atau apapun itu, ia tetaplah menjadi pondasi berdirinya sebuah bangsa yang kokoh. 

Sebuah kalimat berbunyi, “baik buruknya sebuah negara bisa dilihat dari kualitas penduduk pemudanya, jika pemuda baik, maka Negara itu akan baik, dan jika pemuda itu rusak, maka Negara itu akan ikut rusak”.  Kalimat ini tentu memberi alas berpikir pada kita bahwa pengaruh dan keterlibatan kaum pemuda dalam berdirinya sebuah negara sangat vital. Logikanya, sebuah negara yang maju itu berawal dari sumber daya manusia yang baik, berpendidikan dan tentu saja cerdas serta memiliki karakter yang beretika.

Kata pemuda sudah lazim menyapa di telinga kita, bahkan mungkin kita sendiri yang menyuarakan bahwa pemuda adalah harapan sebuah bangsa. Ketika pemuda dibawah pada era sekarang ini, maka kita akah diarahkan pada sebuah jargon keren dari kata pemuda yaitu, Generasi Milenial.

What is Milenial Generation?  Secara umum, generasi milenial disebut sebagai generasi yang pertama kali berkenalan atau mengenal teknologi. Mulai dari televisi, radio maupun teknologi lainnya. Oleh karena itu, generasi milenial cenderung menghabiskan kebanyakan waktunya dengan menggunakan gadget, seperti ponsel pintar dan lain sebagainya.

Pada umumnya generasi milenial terbagi menjadi tiga golongan yaitu generasi milenial X, Y dan Z yang mana pada generasi X dimulai dengan tahun 1961-1980, kemudian dilanjutkan dengan generasi milenial Y sekitar tahun 1981-1995, dan untuk generasi saat ini dikenal dengan generasi Z yang mana antara tahun 1961-2021. Ini menandakan adanya perkembangan generasi dari setiap periodenya. Perkembangan generasi muda saat ini menimbulkan dampak yang akan ditanggung dalam dunia era digital seperti yang kita saksikan sekarang ini. Berkembangnya populasi dan perkembangan zaman pada setiap periodenya, akan menjadi acuan sekaligus pemicu terjadinya praktek praktek pelanggaran sosial, pelanggaran Negara bahkan pelanggaran pada norma agama dan adat istiadat. 

Ironis memang, ketika di sisi lain kita mengharapkan generasi milenial sebagai tulang punggung berdirinya sebuah bangsa, tetapi disisi lain, generasi milenial malah terjerumus dan terkungkung dalam ketakberdayaan zaman. Ketakberdayaan menghadapi tuntutan zaman disini misalnya, adanya perilaku mal ajusted, atau perilaku salah suai, antara lain bullying, pelecehan seksual dan penyalahgunaan narkoba.

Dalam sesi ini, kita akan mencoba menelisik lebih jauh keterlibatan generasi milenial dalam penyalahgunaan narkoba. Mengapa hal ini menjadi sebuah fakta yang mesti dikedepankan untuk ditelisik, karena ketika penyalahgunaan narkoba ikut mengambil bagian dalam perkembangan generasi saat ini, maka sungguh sangat disayangkan bila hal ini ikut terjadi, karena tanpa disadari generasi milenial yang harusnya memberikan dampak positif bagi negara malah ikut serta menjatuhkan harga diri negara.

Generasi milenial diharapkan dapat menempatkan diri sebagai perisai anti narkoba bukan malah pelaku narkoba. Namun pada zaman ini pemuda-pemuda sangatlah mudah terpengaruh dan terhasut lingkungan dan pergaulan. Awalnya hanya ikut mencoba-coba sekarang menjadi pecandu berat. Bahkan sekarang tak jarang lagi kita mendengarkan berita remaja yang stress bahkan meninggal dikarenakan narkoba.

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Narkoba ada banyak jenisnya, mulai dari morfin, LSD, heroin, ganja, kokain, dan opium. Masing-masing jenis narkoba ini memiliki efek yang berbeda. Ada yang menyebabkan pusing, sensasi mual, merusak saraf, halusinasi, dan sebagainya.”. Tidak terbayangkan betapa sedihnya keluarga kita jika mengetahui satu satunya harapan untuk membahagiakan keluarga malah terjerumus kedalam jurang penyalahgunaan narkoba,

Berdasarkan deskripsi berpikir dan fakta di atas, maka mari kita membawa rasio, rasa, dan batin kita pada sebuah ruang analisa bahwa sosok generasi mileniallah yang harus berdiri di garda terdepan bangsa untuk menolak dan menghalau pengaruh negative terhadap penyalahgunaan narkoba. Generasi milenial diharapkan menjadi generasi yang mempunyai nilai kemuliaan, penuh tamggung jawab dan mempunyai peran dalam berkembangnya peradaban dan kemajuan sebuah bangsa. Ini adalah sebuah harapan yang mesti kita wujudkan. Pertanyaan yang muncul sekarang adalah, apakah generasi milenial saat ini sudah memiliki aspek tersebut di atas?, apakah generasi milenial mampu melakoni tahapan tersebut di atas. Jawabannya ada pada generasi milenial itu sendiri.  

Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas, dibutuhkan sosok generasi milenial yang kuat, tangguh dan berani. Dibutuhkan generasi yang mampu memberikan sugesti positif terhadap orang dan lingkungan disekitarnya. Generasi yang mampu memberikan warna dan inspirasi yang positif. Generasi yang punya prinsip mandiri, tegar dan cerdas dalam menghadapi perubahan-perubahan yang era globalisasi ciptakan. Para milenial harus cukup cerdas dalam memilah perubahan mana yang baik bagi dirinya dan keluarga, dan perubahan mana yang tidak sepatutnya dikonsumsi oleh keluarganya dan dirinya sendiri

 Menakar tentang inovasi yang efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba adalah dengan menyandingkan Inovasi dasar tentang pola pikir dan pola budaya. Inovasi yang berkaitan dengan pola pikir adalah diarahkan pada perubahan mindset. Perubahan mindset disini adalah menanamkan pola pikir Grow Mindset dan bukan Fixed Mindset. Grow Mindset adalah pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan dasar dapat dikembangkan melalui kerja keras dan dedikasi, Artinya bahwa, kaum milenial harus mampu menjawab perubahan zaman. atau dengan kata lain, kaum milenial harus mampu bekerja keras, berdedikasi tinggi dan mempunyai keberanian yang rasional. Ketika mereka mampu bekerja keras dan berdedikasi tinggi, maka yakinlah bahwa dia akan menjadi seorang pemimpin yang mampu menginspirasi, menjadi panutan dan menjadi perwakilan yang mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa.




Posting Komentar untuk "GROW MINDSET DAN SIRI SEBAGAI FILTERISASI GENERASI MILENIAL DALAM MENCEGAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA"