25 KOMUNITAS LITERASI SULSELBAR MENERIMA BANTUAN LITERASI, 2 DARI MAJENE; STASIUN BACA ALLO SIMBAR & RUMAH BACA I MANGGEWILU.
Literasi harus segera ditumbuhkembangkan, baik dalam bidang ekonomi, pertanian, perdagangan, maupun semua aspek yang ada, terutama pada bidang pendidikan. Pendidikan adalah salah satu yang sangat utama dalam menunjang dan melahirkan sumber daya manusia yang mampu berdaya saing. Literasi harus dimulai dari dini dan bagi semua kalangan. Terutama penanaman melek literasi bagi anak didik usia dini.
Secara umum, konsep literasi adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca dan menulis serta berhitung. Definisi tersebut adalah pemaknaan literasi yang dulu di bahasakan seperti itu.
Namun, saat ini literasi diartikan lebih luas dan pemaknaan yang mendalam. Literasi saat ini lebih diarahkan pada kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi yang bersumber dari apa saja, kemudian diolah menjadi sebuah kemampuan berinovasi sampai pada kemampuan untuk memecahkan masalah.
Untuk mendukung percepatan giat literasi di segala lini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memberikan perhatian yang sangat intens untuk pengembangan literasi. Perhatian tersebut dituangkan ke dalam bentuk pemberian bantuan kepada komunitas penggerak literasi yang sudah bergerak selama ini dalam mengembangkan literasi di daerah masing-masing.
Untuk tahun ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memberikan bantuan kepada 340 komunitas penggerak literasi di seluruh Indonesia. Khusus untuk wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, sebanyak 25 komunitas mendapat bantuan tersebut, dengan perincian: 21 komunitas di Sulawesi Selatan dan 4 komunitas di Sulawesi Barat.
Sebuah kebanggaan bagi Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat karena ada 25 komlit yang terpilih sebagai penerima Banpem ini. Jumlah ini terbanyak di seluruh Indonesia. Terbanyak kedua dari Jawa Timur (24 komlit), Jawa Barat ( 23 komlit), Yogyakarta ( 22 komlit) , dan Jawa Tengah (20 komlit). Capaian ini tentu saja tidak terlepas dari hasil kolaborasi antara BBP Sulsel dan para pegiat literasi di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat.
Salah satu komunitas yang meneriman bantuan adalah TBM Stasiun Baca Allo Simbar yang beralamat di Jalan Ahmad Kirang Lingkungan Tunda, Kabupaten Majene. Ketua Stasiun Baca Allo Simbar, Arman, mengatakan sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Hal ini akan dijadikan sebagai cambuk untuk lebih masif bergerak dalam pengembangan literasi di Majene.
Lebih lanjut dikatakan bahwa bantuan ini diberikan kepada para pegiat dengan melalui tahap seleksi awal. Alhamdulillah, untuk Kabupaten Majene selain Stasiun Baca Allo Simbar, juga ada Komunitas Rumah Baca dan Museum Naskah I Manggewilu.
Semoga giat literasi di Indonesia tetap dapat dikembangkan lebih kreatif, beragam, dan tentunya lebih konsisten demi menuju Indonesia emas tahun 2045.
Posting Komentar untuk "25 KOMUNITAS LITERASI SULSELBAR MENERIMA BANTUAN LITERASI, 2 DARI MAJENE; STASIUN BACA ALLO SIMBAR & RUMAH BACA I MANGGEWILU."